Berdasarkan panitia AFF yang menjadi pengawas di setiap pergelaran piala AFF berlansung, stadion utama gelora bung karno mendapatkan lampu hijau untuk menggelar laga final leg 2 yang akan berlansung tanggal 29 desember. Maklum, dengan kebodohan panitia yang membuat penjualan tiket dilakukan di dalam stadion membuat stadion yang dibangun pada era 60-an ini porak poranda oleh amarah para suporter timnas yang membeli tiket. Tak hanya merusak sebagian fasilitas stadion hal yang paling memalukan adalah ketika ribuan masyarakat masuk ke area lapangan dan berebut tiket yang membuat lapangan rusak.
        Menurut AFF mereka senang jika SUGBK dapat menjalankan tugas dengan baik sebagai venue yang akan melahirkan juara baru piala AFF. Namun PR berat untuk PSSI adalah bagaimana cara menjual tiket yang aman, nyaman dan tidak membuat suporter harus turun ke lapangan seperti kejadian kemarin. Memalukan dan sangat tidak profesional hal yang tidak sebanding dengan kemajuan sepak bola indonesia.