ALONE AT LAST
Dulu belum kelar lagu pertama e.p. ini sudah saya matikan, karena sudah keburu terbosan-bosan dengan paksaan pasukan lagu-lagu emo dimana-mana, sementara sekarang setelah paksaan itu sudah mulai berkurang saya dapat mendengarkan e.p. ini dengan lebih tenang.
Dapat dikatakan bahwa e.p. ini adalah salah satu rilisan penting di scene emo Indonesia. terutama karena mereka termasuk menjadi garis depan sewaktu wabah emo mulai melanda. Sementara band-band lain mulai berada entah dimana, mereka masih berjaya dipanggung-panggung pentas seni dan bazaar sekolahan dan kampus-kampus. Tetap dengan sensitifitas dan emosi di jalur yang mereka yakini.
Hasil dari kerja keras mereka beberapa tahun ini terasa dengan hadirnya para remaja berponi lempar berbaju hitam plus aksesori -aksesori seperti rantai celana, piercing, handband mulai berpaduan suara meneriakan lirik-lirik mereka. Dan segerombol orang bersorak sorai saat mereka menyebutkan “amarah, senyum dan air mata”, sebuah ungkapan yang betul-betul sensitif dan emosional. Dimana mereka berusaha menunjukkan bahwa kejantanan sejati itu juga memiliki sebuah sisi sensitif.
Seorang laki-laki macho juga diizinkan menangis saat diputusin cewenya.
Dan itulah e.p. ini. sebuah teriakan sensitif menyentuh hati dengan distorsi yang macho. Sebuah anthem yang tepat untuk anda-anda para lelaki sejati yang dapat menitikan air mata saat mengetahui ibu anda berselingkuh dengan pria lain.
0 comments:
Posting Komentar